Rabu, 31 Desember 2008

Kemilau

Hai kawan jangan bersedih
Sambut hari dengan riang gembira
Hai kawan ayo menari
Songsong esok dengan bersuka cita

Bersama malam terus berganti
Namun jadikan malam ini
Malam terindah

Dengarlah suara dawai yang dipetik
Tandanya melupakan lembaran yang lalu
Dengarlah suara gendang yang ditabuh
Tandanya menyambut hari esok yang baru

Malam tidak pernah lelah untuk
Menjadi pagi dan berikan
Cah’ya kemilau

Puisi untuk menyambut tahun yang baru. Gue ingat pas gue buat lagi jatuh sakit. Orang-orang pada bergembira di luar, sementara gue terkapar di kamar.

Senin, 22 Desember 2008

Pemimpi Sejati

Aku ingin seperti Indra Brugman
Aku ingin seperti Nicole Kidman
Aku tak ingin lagi berada dalam
Kegelapan dengan hati kelam

Argh, tak bisa
Karena hanya manusia biasa
Argh, tak mungkin
Karena hanya manusia miskin

Kucoba untuk berhenti
Selalu berkhayal dalam hati
Yang jadi kenangan tak berarti
Kalau saja itu bisa kumengerti

Hanya seorang pemimpi sejati
Tapi mimpi tak dibawa mati
Andai-andai saja ditulis di prasasti
Mungkin bisa jadi cerita suatu hari nanti

Puisi cerminan orang menyedihkan; ingin hidup sejahtera dan makmur, tetapi hanya dapat dilukiskan dalam mimpi. Itu sayakah atau kamukah?