Inginku tidaklah buruk
Tidak juga muluk
Ku hanya ingin sebentuk
Tubuh untuk kupeluk
Hari-hariku yang gelap
Langit adalah atap
Bumi adalah alas
Lalu ku berdoa dengan keras
"Tuhan, berikan aku kekuatan
Untuk menahan semua cobaan ini!"
Puisi adalah sebuah tarian kata di mana imaji Anda menjadi panggungnya dan hati Anda menjadi iramanya
Rabu, 10 November 2010
Kamis, 29 Juli 2010
Pangeran Tak Bernama
Dalam tidurmu yang lelap
Kini aku yang hadir
Menyusup ke bawah sadarmu
Dalam mimpimu yang panjang
Kau bertemu seseorang
Yang mengganggu bunga tidurmu
Kuatkanlah diri
Tegarkan hati
Pahlawanmu akan datang menolong
Tak peduli lawan yang kulawan
Dia yang mengusik mimpimu
Dia penyihir yang menghantuimu
Tak peduli sihir yang dia pakai
Kuhadapi dengan tameng kehormatanku
Kulawan dengan pedang keberanianku
Aku Sang Pangeran Tak Bernama
Pelindungmu yang paling setia
Demi mimpi Tuan Putri yang terindah
Kini aku yang hadir
Menyusup ke bawah sadarmu
Dalam mimpimu yang panjang
Kau bertemu seseorang
Yang mengganggu bunga tidurmu
Kuatkanlah diri
Tegarkan hati
Pahlawanmu akan datang menolong
Tak peduli lawan yang kulawan
Dia yang mengusik mimpimu
Dia penyihir yang menghantuimu
Tak peduli sihir yang dia pakai
Kuhadapi dengan tameng kehormatanku
Kulawan dengan pedang keberanianku
Aku Sang Pangeran Tak Bernama
Pelindungmu yang paling setia
Demi mimpi Tuan Putri yang terindah
Rabu, 14 April 2010
Kesunyian
Hanya sebuah tulisan
Yang kurangkai dalam… kesunyian
Bait demi bait kurajut
Mengungkap benang pikiran
Benang kusut…
Pikiran hanyut…
Terbawa ke sebuah pulau
Tanpa penghuni
Aku takut, aku galau
Butuh teman menemani
Kesunyian…
Tak kuasa aku di sana…
Lepaskan…
Bebaskan…
Ramaikan…
Tercipta di kala malam di kala hatiku tertimpa kesunyian
Yang kurangkai dalam… kesunyian
Bait demi bait kurajut
Mengungkap benang pikiran
Benang kusut…
Pikiran hanyut…
Terbawa ke sebuah pulau
Tanpa penghuni
Aku takut, aku galau
Butuh teman menemani
Kesunyian…
Tak kuasa aku di sana…
Lepaskan…
Bebaskan…
Ramaikan…
Tercipta di kala malam di kala hatiku tertimpa kesunyian
Kamis, 01 April 2010
Merenda Hati
Sendiri aku dalam diam
Berkawan dengan dinginnya malam
Tanpa bintang tanpa rembulan
Hanya pekat…
Di belakang hari pernah tersimpan sejuta kenangan
Indah tapi hanya sepintas
Ceria tapi dibalut luka
Hati seorang perawan
Bening layaknya gelas kaca
Sungguh tega kau hempaskan
Pecah!
Suara hati ini menjerit!
Kau tinggalkan semua tanpa arti
Beling yang tersisa menggoreskan perih
Kian pedih kian sedih aku merintih
Memungut sisa-sisa yang telah kau buang
Cinta tak bisa lagi ku rasa
Karena rasa di hati telah binasa
Ku menangis tertatih
Lambat waktu berganti
Kapankah ini akan berhenti?
Biarlah pecahan ini ku bawa sendiri
Untuk merangkainya…
Membingkainya…
Merenda hati yang telah kau cabik ini
Puisi ini direquest oleh teman perempuan SMA saya berinisal L. Suatu ketika dia meminta utk dibuatkan puisi patah hati. Agak bingung juga membuatnya karena belum pernah merasakan patah hati. Akhirnya, inspirasi dan moodnya didapat setelah mendengarkan lagu Naff - Terendap Laraku. Berkat lagu itu, puisi ini hadir.
Berkawan dengan dinginnya malam
Tanpa bintang tanpa rembulan
Hanya pekat…
Di belakang hari pernah tersimpan sejuta kenangan
Indah tapi hanya sepintas
Ceria tapi dibalut luka
Hati seorang perawan
Bening layaknya gelas kaca
Sungguh tega kau hempaskan
Pecah!
Suara hati ini menjerit!
Kau tinggalkan semua tanpa arti
Beling yang tersisa menggoreskan perih
Kian pedih kian sedih aku merintih
Memungut sisa-sisa yang telah kau buang
Cinta tak bisa lagi ku rasa
Karena rasa di hati telah binasa
Ku menangis tertatih
Lambat waktu berganti
Kapankah ini akan berhenti?
Biarlah pecahan ini ku bawa sendiri
Untuk merangkainya…
Membingkainya…
Merenda hati yang telah kau cabik ini
Puisi ini direquest oleh teman perempuan SMA saya berinisal L. Suatu ketika dia meminta utk dibuatkan puisi patah hati. Agak bingung juga membuatnya karena belum pernah merasakan patah hati. Akhirnya, inspirasi dan moodnya didapat setelah mendengarkan lagu Naff - Terendap Laraku. Berkat lagu itu, puisi ini hadir.
Minggu, 07 Maret 2010
Bintang Jatuh
Bersamamu seperti membawa mentari
Kau membuat hariku benderang
Di tempat mana pun aku berdiri
Hariku cerah walau gelap menyerang
Tanpamu kebahagiaanku layu
Bagaikan bunga tidak disiram
Engkau senandung melodi ayu
Menepis dukaku kala hatiku suram
Kau berharap datangnya bintang jatuh
Di saat kita berdua di malam ini
Tak apalah bila dia tidak jatuh
Karena telah ada aku di sini
Karena akulah sang bintang jatuh
Datang dari langit turun ke bumi hanya untukmu
Karena akulah sang bintang jatuh
Yang mengabulkan semua permohonanmu
Karena akulah sang bintang jatuh
Yang telah jatuh ke pelukan hatimu
Kau membuat hariku benderang
Di tempat mana pun aku berdiri
Hariku cerah walau gelap menyerang
Tanpamu kebahagiaanku layu
Bagaikan bunga tidak disiram
Engkau senandung melodi ayu
Menepis dukaku kala hatiku suram
Kau berharap datangnya bintang jatuh
Di saat kita berdua di malam ini
Tak apalah bila dia tidak jatuh
Karena telah ada aku di sini
Karena akulah sang bintang jatuh
Datang dari langit turun ke bumi hanya untukmu
Karena akulah sang bintang jatuh
Yang mengabulkan semua permohonanmu
Karena akulah sang bintang jatuh
Yang telah jatuh ke pelukan hatimu
Minggu, 14 Februari 2010
Bunga Perawan
Diam diriku…
Berpijak di dedaunan
Terlena mataku akan kirana
Nuansa indah yang melekat di mahkotamu
Tak bisa ku bahasakan
Ku kira ini rasa tak bermaksud
Sampai kau pergi entah ke mana
Untaian rasa ini…
Terajut di dalam tidurku
Sungguh…
Tak sanggup diriku melogikakan
Lalu…
Ku terdampar di kehampaan
Sampai waktu memaksaku…
Terbungkus oleh anyaman rindu
Tiba saatnya untuk bangkit dan berdiri
Ku koyakkan doktrin yang berkata,”Cinta tak harus memiliki.”
Ku coba kembangkan sayap-sayapku
Menantang langit dan mentari
Terbang melayang di lintasan sang awan
Menjatuhkan hati ini pada…
Sekuntum bunga perawan
Elok yang ku damba
Warna yang ku kasihi
Manis madu yang ku cumbu
Dan cinta yang kau suguhi
Inilah akhir sebuah kerinduan
Berpijak di dedaunan
Terlena mataku akan kirana
Nuansa indah yang melekat di mahkotamu
Tak bisa ku bahasakan
Ku kira ini rasa tak bermaksud
Sampai kau pergi entah ke mana
Untaian rasa ini…
Terajut di dalam tidurku
Sungguh…
Tak sanggup diriku melogikakan
Lalu…
Ku terdampar di kehampaan
Sampai waktu memaksaku…
Terbungkus oleh anyaman rindu
Tiba saatnya untuk bangkit dan berdiri
Ku koyakkan doktrin yang berkata,”Cinta tak harus memiliki.”
Ku coba kembangkan sayap-sayapku
Menantang langit dan mentari
Terbang melayang di lintasan sang awan
Menjatuhkan hati ini pada…
Sekuntum bunga perawan
Elok yang ku damba
Warna yang ku kasihi
Manis madu yang ku cumbu
Dan cinta yang kau suguhi
Inilah akhir sebuah kerinduan
Sabtu, 23 Januari 2010
Melangkah Ke Masa Depan
Biarkan ku mengejar sang fajar
Jadi biarlah ku berlari…
Ku tak kan mengalah walau lelah
Jadi biarlah ku terus berlari…
Karena perjalanan ini baru dimulai
Jadi biarlah ku tetap berlari…
Telah kugenggam cahaya harapan
Tak perlu takut akan kegelapan
Ku akan pergi menemui masa depan
Yang terbentang di hadapan
Selamat tinggal para pengecut
Yang hidup dengan angan-angan
Kukumpulkan semua keberanian
Menjadikan semua impian terwujud
Dengar hatiku bersuara
Ku terus berlari ke utara
Bersama semangat yang membara
Perasaan yang bergelora
Kedua sayap imajiku terkembang
Dan ku mulai terbang
Terbang menuju istana impian
Sekali waktu ku terjatuh
Tetap dapat ku bangkit
Bangkit menembus batas langit
Dengar lagi hatiku bersuara
Ku masih berlari ke utara
Biar tersesat tiada arah
Tak pernah ku mau menyerah
Ku tak akan meneteskan air mata
Ku tak akan menunjukkan semua derita
Karena masih banyak sejumlah cerita
Yang mesti kubuat jadi nyata
Tahun baru, semangat baru, harapan baru.. Saatnya melangkah ke masa depan yang lebih baik
Jadi biarlah ku berlari…
Ku tak kan mengalah walau lelah
Jadi biarlah ku terus berlari…
Karena perjalanan ini baru dimulai
Jadi biarlah ku tetap berlari…
Telah kugenggam cahaya harapan
Tak perlu takut akan kegelapan
Ku akan pergi menemui masa depan
Yang terbentang di hadapan
Selamat tinggal para pengecut
Yang hidup dengan angan-angan
Kukumpulkan semua keberanian
Menjadikan semua impian terwujud
Dengar hatiku bersuara
Ku terus berlari ke utara
Bersama semangat yang membara
Perasaan yang bergelora
Kedua sayap imajiku terkembang
Dan ku mulai terbang
Terbang menuju istana impian
Sekali waktu ku terjatuh
Tetap dapat ku bangkit
Bangkit menembus batas langit
Dengar lagi hatiku bersuara
Ku masih berlari ke utara
Biar tersesat tiada arah
Tak pernah ku mau menyerah
Ku tak akan meneteskan air mata
Ku tak akan menunjukkan semua derita
Karena masih banyak sejumlah cerita
Yang mesti kubuat jadi nyata
Tahun baru, semangat baru, harapan baru.. Saatnya melangkah ke masa depan yang lebih baik
Sabtu, 02 Januari 2010
Cintaku Terbuang Di Laut
Berjalan dengan langkah gontai
Menepi dan menyepi ke sebuah pantai
Perlahan-lahan ku buang cintaku ke laut
Membiarkannya larut dan hanyut
Bila kau melihatku menangis
Air mata itu bukan untukmu
Namun aku menangis
Karena telah membuang cintaku
Yang seharusnya bisa untukmu
Sekarang cintaku tenggelam
Di dasar samudera
Aku telah kehilangannya
Tidak lagi dapat meraihnya
Begitulah cintaku untukmu
Hanya berakhir sia-sia
Dan tak sekalipun ku mau berharap
Ombak kan membawa cintaku pulang
Kali ini bikin puisi yg rada mellow.. Ini masih fresh from the oven.. Hope u like it.. atau malah bikin tambah sedih? Bagi yg sedang bersedih, jangan terlalu bersedih.. Life must go on
Menepi dan menyepi ke sebuah pantai
Perlahan-lahan ku buang cintaku ke laut
Membiarkannya larut dan hanyut
Bila kau melihatku menangis
Air mata itu bukan untukmu
Namun aku menangis
Karena telah membuang cintaku
Yang seharusnya bisa untukmu
Sekarang cintaku tenggelam
Di dasar samudera
Aku telah kehilangannya
Tidak lagi dapat meraihnya
Begitulah cintaku untukmu
Hanya berakhir sia-sia
Dan tak sekalipun ku mau berharap
Ombak kan membawa cintaku pulang
Kali ini bikin puisi yg rada mellow.. Ini masih fresh from the oven.. Hope u like it.. atau malah bikin tambah sedih? Bagi yg sedang bersedih, jangan terlalu bersedih.. Life must go on
Langganan:
Postingan (Atom)