Jumat, 06 November 2009

Padam

Saat kau pudarkan diriku
Sudah ingin kukuburkan tentangmu
Namun kau mampu
Datang tanpa pesanmu

Masih bisa kupaksakan diriku
Walau hanya merenggut bayangmu
Namun kau mampu
Pergi tanpa pamitmu

Bisa semudah itu kau terangi asaku
Bisa secepat itu kau matikan rasaku

Aku yang telah berkelana mengikuti waktumu
Usai pencarian arti hidupku
Kurela lenyap dalam sekejap
Karena lebih baik aku padam daripada pudar

Puisi ini pernah dimuat Majalah SMA saya... tahun 2006. Wah, sudah lama sekali rupanya. Inspirasinya didapat waktu mendengar siaran I-Radio. Ada pendengar yang memberikan SMS (lupa siaran apa waktu itu), lalu dibacakan oleh penyiar, "Lebih baik aku padam daripada pudar". 

Ceritanya sendiri tentang seseorang yang merasa hubungan dengan kekasihnya tak dapat dilanjutkan lagi karena ia melihat hubungannya maju-mundur... Dan akhirnya ia memilih untuk padam (hilang tak berbekas) daripada dibuat pudar

Sabtu, 22 Agustus 2009

Bangkit

Hidup ini bagaikan sekeping koin
Aku bisa melihat dua sisi yang lain
Dari drama kehidupan yang bermain

Lihat dengan mata bijaksana
Ada rencana dibalik bencana
Ada harapan di sudut kegelapan
Pandangi hidup lurus ke depan

Penderitaan yang kualami tadi
Hanya sebentar tidaklah abadi
Karena perubahan selalu terjadi

Tetap berpikir selayaknya seorang pemenang
Kuhadapi semua masalah dengan tenang
Tetap jalani hidup tanpa kenal putus asa
Kebahagiaan akan tiba di satu masa

Apalah artinya hidupku jika hanya diisi kesedihan
Maka kutegakkan tubuh dan terus bertahan
Saat aku terjatuh… Aku coba bangkit
Saat aku terjatuh… Aku tetap bangkit
Saat aku terjatuh… Aku terus bangkit

*sebuah puisi motivasi utk mereka-mereka yang sedang mengalami keterpurukan dalam hidupnya

Senin, 17 Agustus 2009

Kapal Cinta Yang Karam

Orang yang selalu membuat duniaku terasa hangat
Ke manakah dia? Kenapa dia tak lagi berada dekat?

Orang yang selalu membuat hatiku berbinar
Ke manakah dia? Kenapa dia tak lagi kudengar?

Orang yang selalu membuat malamku berkesan
Ke manakah dia? Kenapa dia pergi tanpa sebuah alasan?

Hanyutlah aku di lautan sepi
Diterpa ombak yang tak bertepi
Tak terhias oleh indahnya mimpi

Aku butuh…
Sungguh… aku butuh kamu
Untuk selamatkan aku

Saat keheningan menjerat
Dunia seakan tak bersahabat
Aku benar-benar perlu tempat
Yang jauhkanku dari badai yang berat

Masih ku ingat rasanya jatuh cinta
Tapi kini ku jatuh sakit
Sakit setengah mati
Karena kehilanganmu

Dulu ku tergila-gila padamu
Tapi kini ku benar jadi gila
Gila bukan main
Karena memikirkanmu

Aku butuh…
Sungguh… aku butuh kamu
Atau siapa pun dia
Untuk selamatkan aku

Hati ini tak bisa lagi berlayar
Berlabuh ke pantai hatimu
Karena aku sekarang
Kapal cinta yang karam


*ditujukan utk org2 yg sedang ditinggalkan. be strong guys!!*

Jumat, 10 Juli 2009

Kala Kita Bersama

Masih kuingat
Di saat itu
Detik-detik penuh kebersamaan
Yang terangkum dalam album hati
Kutatap potret dirimu yang kian berdebu
Kubaca halaman kisah dirimu dalam catatan harianku
Sejenak anganku terbawa ke sana
Pada sebuah ruang
Di mana kita gantung bersama sebuah bintang harapan
Dan kita hiasi sang dinding dengan coretan bunga kasih

Masih kuingat
Tentang diriku
Pernah ku menjadi kilat
Melangkah terlalu jauh meninggalkanmu
Tiba-tiba kau menjadi cermin
Yang membuatku berputar kembali
Membuatku ingin tahu
Siapa dirimu

Semakin lama kita mengenal
Saling berbagi mimpi dan cinta
Terjerat erat kita dalam tali persahabatan
Lalu terbawa tawa, canda, suka, dan duka
Hingga lupa akan waktu
Sesaat kusadar
Kita sudah berada di dua tempat yang berbeda

Bila kau masih ingat
Tentang hari-hari itu
Kala kita bersama
Sungguh kuharap kau
Nanti akan kembali
Tersenyum sembari menyapaku
Memanggil namaku
Mengulang lagi detik-detik penuh kebersamaan

Puisi tentang persahabatan yang dibuat khusus untuk sahabat-sahabatku yang jauh di sana. Semoga nilai persahabatan kita akan terus terjaga dan tak pernah berkurang.

Jumat, 05 Juni 2009

Begitulah Arti Sahabat

Air matamu yang turun
Mengalir kemari
Mengisi lubuk hati ini
Bisa kurasakan betapa dalamnya kesedihanmu itu

Senyuman di wajahmu
Adalah senyuman semu
Bisa kuterawang betapa dalamnya kesedihanmu itu

Oh, sahabat
Ku bukan orang asing
Jangan merasa dirimu terasing
Masih ada aku yang dengan sabar
Menghiburmu dengan perhatian yang begitu besar

Jangan kau pertanyakan
Mengapa aku di sini untukmu
Sahabat selalu ada di setiap waktu
Yang selalu ada di saat kau butuh
Yang selalu ada dan membantu
Mengangkatmu saat kau terjatuh
Ke dalam jurang masalah

Jangan kau pertanyakan
Mengapa aku di sini untukmu
Bukankah begitu arti persahabatan
Sahabat seperti sebuah jembatan
Menyeberangimu dari kesulitan
Membantumu meraih kesempatan
Menuju pantai bahagia

Jumat, 22 Mei 2009

Damai Yang Hilang

Tidurku tak lagi nyenyak
Orang-orang pada berteriak
Malam seperti memekak

Dulu aku bebas berlari
Kini peluru mengancam setiap hari
Ayah ibu meninggalkanku sendiri

Sudah berakhir rasa damai
Bagai diombang-ambing badai
Mulai bercerai-berai

Ke mana aku harus berlindung
Darah berceceran dan menggunung
Air mata tak kuasa kubendung

Benarkah ini bumi yang kusinggah
Semuanya tak begitu indah
Mengapa semua bermasalah
Padahal bukan aku yang bersalah

Matahari cepatlah kau meninggi
Biarkan kulihat pagi
Sebelum aku pergi
Mungkin kelak aku tak terbangun lagi

Puisi yang tercipta di saat saya sedang menyeberang ke kampus 2 Untar untuk kuliah MKU (Mata Kuliah Umum). Saat itu saya sedang membayangkan jika saya berada di negara yang sedang terlibat perang. Mungkin seperti inilah yang terjadi pada orang-orang yang hidup di sana. Mudah-mudahan yang namanya perang dapat segera dihapuskan.

Rabu, 06 Mei 2009

Memori

Saat kubuka buku harianku
Tertulis jelas kisah kita
Saat kulihat lukisan lamaku
Terlihat jelas potret dirimu
Bersamaku di bangku taman itu

Tiada lagi sekarang di sana
Hanya aku dan memori
Angin pun meniupkan hujan
Membasahi buku harian ini
Membasahi lukisan lama ini

Di bangku taman itu
Masih diriku di sana
Menatap bunga yang mekar
Seperti anganku pada dirimu
Sementara hujan enggan berhenti
Membasahi lagi buku harian ini
Membasahi lagi lukisan lama ini

Minggu, 15 Maret 2009

Kepalsuan

Ini bukan jalan yang layak engkau tempuh
Halalkan s’gala cara hanya ‘tuk yang terbaik
Bagi dirimu…

Kadang ku merasa kau masih memiliki hati
Maafkan bila ‘tak bisa beri yang terbaik
Bagi dirimu…

Yang di atas ‘kan jadi saksi
Tentang dirimu, tentang diriku
Kumohon kau mengerti
Apa yang kumaksud

Menjalani hidup dalam kepalsuan
Membuang diri dalam kegelapan
Semoga kausadari apa yang ‘kan terjadi
selanjutnya…

Puisi ini kubuat karena merasa gundah melihat banyak orang di sekitar yang berwajah manis tapi hatinya busuk. Orang-orang demikian hidup dalam ketidakjujuran.

Sabtu, 28 Februari 2009

Membodohiku

Pernah kau berjanji
Akan datang menemuiku
Di taman penuh azalea
Bersama langit biru
Dan hangatnya mentari
Kita menyatukan hati

Telah lama kunanti dirimu di sana
Namun kau tak kunjung datang
Langit pun menghitam cerminan perasaanku
Dimanakah janji yang terucap dulu

Dan kumelihat
Kau bersamanya
Bahagia menghiasi rona mukamu
Hujan badai pun turun
Hanyutkan azalea
Begitu juga hatiku

Apakah ini akhir dari kisah yang kubuat
Bodohnya aku mengawalinya

Minggu, 25 Januari 2009

Perahu Impian

Satu pemikiranku telah tiba
Di sudut pelabuhan itu
Tertulis sajak untukmu
Yang tercipta dari hati

Kubangun perahu impian
Kukembangkan layar
Kuajakmu serta
Bersama-sama mengarungi laut luas

Angin putih ‘kan berdesir
Malam berbintang ‘kan bersemi
Menyapa kita, menemani kita,
Menuntun kita menghadapi kerasnya dunia

Biar hujan badai menghadang
Aku selalu di sampingmu
Berada dekat denganmu
Menjaga perahu impian
Menjaga dirimu

Puisi untuk orang yang sedang jatuh cinta. Dia mengibaratkan cintanya seperti sebuah perahu, dan berjanji kepada sang kekasih akan menjaga perahunya seutuhnya selalu.