Minggu, 14 Februari 2010

Bunga Perawan

Diam diriku…
Berpijak di dedaunan
Terlena mataku akan kirana
Nuansa indah yang melekat di mahkotamu
Tak bisa ku bahasakan
Ku kira ini rasa tak bermaksud
Sampai kau pergi entah ke mana
Untaian rasa ini…
Terajut di dalam tidurku
Sungguh…
Tak sanggup diriku melogikakan
Lalu…
Ku terdampar di kehampaan
Sampai waktu memaksaku…
Terbungkus oleh anyaman rindu
Tiba saatnya untuk bangkit dan berdiri
Ku koyakkan doktrin yang berkata,”Cinta tak harus memiliki.”
Ku coba kembangkan sayap-sayapku
Menantang langit dan mentari
Terbang melayang di lintasan sang awan
Menjatuhkan hati ini pada…
Sekuntum bunga perawan
Elok yang ku damba
Warna yang ku kasihi
Manis madu yang ku cumbu
Dan cinta yang kau suguhi
Inilah akhir sebuah kerinduan