Hai kawan jangan bersedih
Sambut hari dengan riang gembira
Hai kawan ayo menari
Songsong esok dengan bersuka cita
Bersama malam terus berganti
Namun jadikan malam ini
Malam terindah
Dengarlah suara dawai yang dipetik
Tandanya melupakan lembaran yang lalu
Dengarlah suara gendang yang ditabuh
Tandanya menyambut hari esok yang baru
Malam tidak pernah lelah untuk
Menjadi pagi dan berikan
Cah’ya kemilau
Puisi untuk menyambut tahun yang baru. Gue ingat pas gue buat lagi jatuh sakit. Orang-orang pada bergembira di luar, sementara gue terkapar di kamar.
Puisi adalah sebuah tarian kata di mana imaji Anda menjadi panggungnya dan hati Anda menjadi iramanya
Rabu, 31 Desember 2008
Senin, 22 Desember 2008
Pemimpi Sejati
Aku ingin seperti Indra Brugman
Aku ingin seperti Nicole Kidman
Aku tak ingin lagi berada dalam
Kegelapan dengan hati kelam
Argh, tak bisa
Karena hanya manusia biasa
Argh, tak mungkin
Karena hanya manusia miskin
Kucoba untuk berhenti
Selalu berkhayal dalam hati
Yang jadi kenangan tak berarti
Kalau saja itu bisa kumengerti
Hanya seorang pemimpi sejati
Tapi mimpi tak dibawa mati
Andai-andai saja ditulis di prasasti
Mungkin bisa jadi cerita suatu hari nanti
Puisi cerminan orang menyedihkan; ingin hidup sejahtera dan makmur, tetapi hanya dapat dilukiskan dalam mimpi. Itu sayakah atau kamukah?
Aku ingin seperti Nicole Kidman
Aku tak ingin lagi berada dalam
Kegelapan dengan hati kelam
Argh, tak bisa
Karena hanya manusia biasa
Argh, tak mungkin
Karena hanya manusia miskin
Kucoba untuk berhenti
Selalu berkhayal dalam hati
Yang jadi kenangan tak berarti
Kalau saja itu bisa kumengerti
Hanya seorang pemimpi sejati
Tapi mimpi tak dibawa mati
Andai-andai saja ditulis di prasasti
Mungkin bisa jadi cerita suatu hari nanti
Puisi cerminan orang menyedihkan; ingin hidup sejahtera dan makmur, tetapi hanya dapat dilukiskan dalam mimpi. Itu sayakah atau kamukah?
Kamis, 13 November 2008
Ibu
Padamu pernah ku berutang
Sebuah utang yang tak terlunasi
Karena belum sekali pun ku temukan
Berapa besar nilainya
Bagaikan seorang pahlawan
Engkau mengorbankan jiwa dan raga
Duka dan luka engkau lawan
Berjuang dengan seluruh tenaga
Demi mendengar si kecil ini tertawa
Demi melihat si kecil ini bersendawa
Saat ku belum mengenal Tuhan
Hanya padamu tempat ku bertahan
Dari darahmu yang ku isap
Ku dapatkan tenaga tuk hidup
Dari kasihmu yang ku resap
Ku dapatkan bekal tuk hidup
Tak terhitung makian yang kucecar
Tetap kau tabah, tetap kau bersabar
Hatimu yang galau dan gusar
Saat ku berada di jalan yang tak benar
Harapan dan doamu yang besar
Melihatku tumbuh besar
Menjadi orang yang besar
Bahagia yang kau renggut
Saat asaku mewujud
Tapi tertegun aku memandangmu
Saat tangan itu yang pernah menggendongku
Kini telah melemah dan merapuh
Aku dan kau
Tidak pernah terikat perjanjian
Dulu engkau merawatku
Kelak aku harus merawatmu
Sebuah utang yang tak terlunasi
Karena belum sekali pun ku temukan
Berapa besar nilainya
Bagaikan seorang pahlawan
Engkau mengorbankan jiwa dan raga
Duka dan luka engkau lawan
Berjuang dengan seluruh tenaga
Demi mendengar si kecil ini tertawa
Demi melihat si kecil ini bersendawa
Saat ku belum mengenal Tuhan
Hanya padamu tempat ku bertahan
Dari darahmu yang ku isap
Ku dapatkan tenaga tuk hidup
Dari kasihmu yang ku resap
Ku dapatkan bekal tuk hidup
Tak terhitung makian yang kucecar
Tetap kau tabah, tetap kau bersabar
Hatimu yang galau dan gusar
Saat ku berada di jalan yang tak benar
Harapan dan doamu yang besar
Melihatku tumbuh besar
Menjadi orang yang besar
Bahagia yang kau renggut
Saat asaku mewujud
Tapi tertegun aku memandangmu
Saat tangan itu yang pernah menggendongku
Kini telah melemah dan merapuh
Aku dan kau
Tidak pernah terikat perjanjian
Dulu engkau merawatku
Kelak aku harus merawatmu
Selasa, 11 November 2008
Bahagianya
Di dalam hidup ini
Sebenarnya masih ada
Satu kisah cinta yang sungguh abadi
Bukan sebuah khayalan
Fantasi dalam tidurku
Dua remaja yang bercinta, berjuta rasa
Oh, bahagia tubuh dan jiwa
Menatap indahnya dunia
Bidadariku, tuntunlah jalan
Terangi malam, buyarkan gelap
Kilau cintaku bersama duniaku
Pandangi langit biru
Bersamamu dengan bunga
Membawa warna keindahan dalam hidupku
Memang selalu ada hitam dan putih
Tak mungkin terhapuskan
Warnai lembaran hitam dan putih
Dengan keelokkan cinta
Sungguh agung kasihmu…
Menghiasi esok hari nan suci
Sebenarnya masih ada
Satu kisah cinta yang sungguh abadi
Bukan sebuah khayalan
Fantasi dalam tidurku
Dua remaja yang bercinta, berjuta rasa
Oh, bahagia tubuh dan jiwa
Menatap indahnya dunia
Bidadariku, tuntunlah jalan
Terangi malam, buyarkan gelap
Kilau cintaku bersama duniaku
Pandangi langit biru
Bersamamu dengan bunga
Membawa warna keindahan dalam hidupku
Memang selalu ada hitam dan putih
Tak mungkin terhapuskan
Warnai lembaran hitam dan putih
Dengan keelokkan cinta
Sungguh agung kasihmu…
Menghiasi esok hari nan suci
Senin, 10 November 2008
Rumahku
Rumahku, tempat tinggalku
Tempatku dibesarkan
Tempatku diajarkan
Walau cuma pagar di halaman
Walau cuma mawar dari taman
Jelek-jelek begitu rumahku
Rumah adalah istanaku
Tempat teraman
Tempat ternyaman
* Puisi yang dibuat untuk memenuhi tugas BI sewaktu saya masih kelas 1 SMA. Ibu Endah, guru BI saya saat itu memberikan nilai A plus. Kasih tepuk tangannya dong, hehe, bangga banget sih gue \(^^)/
Tempatku dibesarkan
Tempatku diajarkan
Walau cuma pagar di halaman
Walau cuma mawar dari taman
Jelek-jelek begitu rumahku
Rumah adalah istanaku
Tempat teraman
Tempat ternyaman
* Puisi yang dibuat untuk memenuhi tugas BI sewaktu saya masih kelas 1 SMA. Ibu Endah, guru BI saya saat itu memberikan nilai A plus. Kasih tepuk tangannya dong, hehe, bangga banget sih gue \(^^)/
Langganan:
Postingan (Atom)