Kamis, 13 November 2008

Ibu

Padamu pernah ku berutang
Sebuah utang yang tak terlunasi
Karena belum sekali pun ku temukan
Berapa besar nilainya

Bagaikan seorang pahlawan
Engkau mengorbankan jiwa dan raga
Duka dan luka engkau lawan
Berjuang dengan seluruh tenaga
Demi mendengar si kecil ini tertawa
Demi melihat si kecil ini bersendawa

Saat ku belum mengenal Tuhan
Hanya padamu tempat ku bertahan
Dari darahmu yang ku isap
Ku dapatkan tenaga tuk hidup
Dari kasihmu yang ku resap
Ku dapatkan bekal tuk hidup

Tak terhitung makian yang kucecar
Tetap kau tabah, tetap kau bersabar
Hatimu yang galau dan gusar
Saat ku berada di jalan yang tak benar
Harapan dan doamu yang besar
Melihatku tumbuh besar
Menjadi orang yang besar

Bahagia yang kau renggut
Saat asaku mewujud
Tapi tertegun aku memandangmu
Saat tangan itu yang pernah menggendongku
Kini telah melemah dan merapuh

Aku dan kau
Tidak pernah terikat perjanjian
Dulu engkau merawatku
Kelak aku harus merawatmu

Tidak ada komentar: